Ramadhan telah tiba. Bagi mereka yang sudah terbiasa berolahraga tentu ingin berlatih dengan tetap menjalankan ibadan puasa. Namun, ada beberapa petunjuk yang dilakukan agar mendapatkan hasil maksimal. Mereka yang selalu berlatih pada pagi hari, tentu saja tidak dapat berolahraga seperti biasa. Sebab, harus minum setiap selesai berolahraga. Menjadi keharusan bagi mereka yang berolahraga untuk segera minum sehabis melakukan latihan.
Hal ini bermanfaat untuk menggantikan cairan yang terbuang dari badan, biasanya berupa keringat. Minuman tersebut juga berfungsi untuk menurunkan suhu badan yang meningkat karena kita melakukan aktivitas fisik. Minuman yang diasup sehabis berlatih haruslah dingin, tapi bukan minum es, apalagi minuman panas.
Sangatlah keliru jika mengasup minuman panas sehabis latihan karena fungsinya untuk menurunkan suhu badan tidak terwujud, malah bisa menganggu metabolisme tubuh yang akhirnya mengganggu kesehatan. Mereka yang selalu berlatih pada siang hari juga tidak dapat berolahraga sebagaimana biasanya. Sebab, mereka tidak bisa segera minum setelah selesai latihan.
Dapatkah latihan dilakukan setelah berbuka puasa?
Jika ingin berlatih setelah buka puasa, anda harus menunggu sekitar dua jam setelah mengasup makanan terakhir. Sebab, pada saat lambung terisi makanan, sebagian besar darah harus dialirkan ke bagian tubuh sedangkan jika berolahraga, sebagian besar darah harus dialirkan ke otot-otot. Latihan yang dilakukan dua jam setelah buka puasa akan mengganggu jadwal salat tarawih, yang biasanya dilakukan pada saat tersebut.
Lalu, bagaimana kalau dilakukan setelah salat tarawih?
Olahraga yang dilakukan sesudah salat tarawih jelas akan mengganggu tidur malam Anda. Sebab, olahraga sebaiknya sudah selesai dilakukan tiga jam menjelang waktu tidur. Padahal, anda perlu segera tidur untuk bangun pada dinihari buat makan sahur.
Dapatkah berolahraga sebelum makan sahur?
Sebaiknya jangan karena pada saat itu, di udara masih banyak CO2 yang dikeluarkan oleh tumbuh-tumbuhan. Anda juga tidak bisa berlatih setelah sahur. Sebab, paling tidak anda harus menunggu sekitar dua jam untuk berolahraga setelah makan. Seusai latihan pun anda sudah tidak bisa segera minum untuk mengganti cairan yang keluar karena sudah melewati waktu imsak.
Bagaimana kalau latihan olahraga dilakukan pada sore hari?
Latihan pada sore hari, menjelang waktu berbuka puasa, dapat dilakukan. Setelah selesai latihan, anda dapat langsung minum. Tentu saja waktunya disesuaikan, sehingga latihan selesai tepat pada saat berbuka puasa. Olahraga yang dilakukan oleh mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan pada dasarnya tidak untuk meningkatkan kebugaran yang dimiliki. Latihan ini sekadar untuk mempertahankan tingkat kebugaran yang telah ada.
Dengan lain perkataan, latihan olahraga di bulan puasa akan membuat anda tetap bugar dan tidak loyo. Sebab, tingkat kebugaran mereka sudah biasa berlatih akan turun bila tidak melakukan kegiatan itu selama satu bulan.
Sebaiknya intensitas atau kerasnya latihan dikurangi karena olahraga pada bulan Ramadhan sekadar untuk mempertahankan tingkat kebugaran yang telah dimiliki. Misalnya, intensitas dan waktu latihan dikurangi setengah, begitu pula frekuensi latihan per minggu. Namun, keadaan ini jelas tidak sama buat orang. Bisa saja pada minggu pertama puasa masih merasa lemas, sehingga tidak mampu melakukan latihan. Sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan dan daya tahan tubuh anda sendiri. Yang paling penting, anda jangan memaksakan diri berolahraga ketika tubuh merasa lemas.
Bagi penderita diabetes alias kencing manis, waktu untuk melakukan latihan olahraga juga sama seperti uraian di atas. Begitu juga prinsip-prinsip latihan selama bulan puasa. Waktu mengasup obat-obatan juga perlu disesuaikan. Obat-obatan yang harus diasup pada pagi hari, diganti waktunya, diminum pada sore hari. Selamat menjalankan ibadah puasa. (to/snr/eramuslim)
Like banget
BalasHapusLike banget
BalasHapusNice .. Thanks for info
BalasHapusNice .. Thanks for info
BalasHapusGood
BalasHapus