Jalan kaki, cara mudah untuk sehat. Begitu bunyi baliho yang terpampang hampir di seluruh pusat-pusat perkantoran New York, Amerika, menyindir para karyawan yang lebih suka naik taksi ketimbang jalan kaki untuk menghabiskan makan siang mereka.
Memang begitulah tipikal penghuni kota besar, alasan panas, debu dan keamanan membuat mereka lebih memilih berkendaraan ketimbang berjalan kaki. Bahkan ketika makan siang tiba, penghuni gedung bertingkat berbondong-bondong memberhentikan taksi, meskipun jarak tempat makan tidak terlalu jauh.
Padahal, para ahli mengingatkan bahwa Amerika telah membangun komunitas yang menyulitkan masyrakatnya untuk melakukan aktivitas fisik. Hal ini juga terjadi di negara-negara Asia. Perubahan lingkungan dan perilaku yang sangat kecil pun bisa menimbulkan perbedaan yang besar.
Aktivitas fisik seringkali dianggap sebagai masalah individual. Padahal menurut para ilmuwan yang mempelajari olahraga dalam kaitannya dengan lingkungan, aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari memiliki dimensi yang lebih luas.
"Kondisi lingkungan sekitar yang terbentuk menyebabkan kita sulit untuk melakukan aktivitas. Pekerjaan dan sarana transportasi menyebabkan aktivitas fisik semakin berkurang. Pembangunan jalan dan prasaranya dirancang untuk kendaraan dalam hal ini mobil, bukan untuk pejalan kaki ataupun sepeda," demikian ungkap James Sallis, Ph.D dari San Diego State University.
Bahkan di perumahan, taman bermain atau pedestrian pun bukan menjadi perhatian utama. Alhasil, bagi penghuni perumahan, tidak ada tempat untuk berolahraga atau rekerasi. Padahal, sesungguhnya masyarakat menginginkan lingkungan tempat tinggal dan taman yang memberikan akses yang lebih banyak untuk berjalan kaki dan bersepeda.
Tetapi tata kota dan kepentingan bisnis lebih mengutamakan pembangunan jalan-jalan raya. Akibatnya masyarakat yang tinggal di pinggiran kota lebih memilih mengendarai mobil. Turun dari kendaraan, disambut oleh sejuknya ruang kantor. Jalan kaki semakin jarang dilakukan, berat badan semakin bertambah dan tekanan darah pun semakin tinggi. Jalan kaki yang merupakan olahraga temrurah dan termudah pun tak dapat dilakukan oleh masyarakat.
Selain menurunkan berat badan, olahraga juga menyebabkan berkurangnya risiko kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah) dan tekanan darah tinggi, memberikan efek positif terhadap sistem kekebalan dan mengurangi risiko kanker. Keuntungan lain berolahraga adalah memperkuat jantung, meningkatkan fungsi paru-paru, meningkatkan kemampuan darah dalam mengangkut dan mengedarkan oksigen, memperkuat otot dan memperbaiki pergerakan sendi.
Olahraga juga dapat memperbaiki suasana hati dan bahkan mampu mengatasi depresi ringan sampai sedang. Dan yang pasti, jika Anda aktif maka risiko untuk mengalami stroke adalah sangat rendah. Tidak ada kata terlambat untuk berolahraga. Pada usia berapapun suatu program olahraga mulai dilakukan, pasti akan meningkatkan derajat kesehatan anda. Aktivitas fisik juga membantu para lansia tetap aktif lebih lama. Jika anda rutin berjalan kaki selama 3-4 jam seminggu maka risiko kematian, apapun penyebabnya akan turun hingga 54 persen.
Semua manfaat yang disebutkan di atas akan segera sirna jika anda berhenti berolahraga, Pada tahun 1995, The Centers for Disease Control and Prevention dan The American College of Sport Medicine telah menetapkan aktivitas fisik standar, yang menganjurkan untuk melakukan olahraga dengan intensitas sedang, minimal selama 30 menit perhari, 4-5 kali seminggu. Dari tahun 1970 sampai 1990, olahraga standar dibuat berdasarkan model atletik, tetapi saat ini sudah dibuat berdasarkan model kesehatan.
Sebuah penelitian dilakukan untuk menilai berbagai kombinasi antara intensitas dan lamanya olahraga, digabungkan dengan pengurangan kalori sebanyak 30 persen. Berat ringannya olahraga yang dilakukan ternyata tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap penurunan berat badan. Yang lebih berpengaruh adalah lamanya waktu berolahraga. Wanita yang melakukan olahraga selama 150 menit seminggu mengalami penurunan brat badan sebanyak 4,7 persen, sedangkan wanita yang melakukan olahraga selama 200 menit atau lebih, mengalami penurunan berat badan sampai 13,6 persen.
Para ahli menyatakan, kini anak-anak banyak yang mengalami kegemukan karena mereka mengonsumsi makanan tinggi kalori dan menjalani gaya hidup 'malas' karena tidak banyak bergerak dan terlalu banyak menghabiskan waktu di depan televisi maupun komputer.
Hampir semua jenis aktivitas fisik dapat meningkatkan sistem kardiovaskular dan kesehatan secara menyeluruh. Anda bisa memilih berjalan kaki, berkebun, renang, lompat tali atau bersepeda. Mulai secara perlahan dan jangan pula terlalu ngoyo menjalaninya, adalah cara yang baik untuk mengawali suatu program olahraga. Yang penting adalah kontinuitas, karena lebih baik melakukan sesuatu yang kecil secara rutin dan terus menerus daripada sama sekali tidak melakukan apa-apa.
Seandainya saja dinas tata kota di kota-kota besar lebih memperhatikan kepentingan warganya, sedikit perubahan dalam penataan kota akan sangat membantu agar warganya dapat melakukan olahraga murah meriah, yaitu berjalan kaki. Trotoar yang terpelihara baik, jembatan penyebrangan yang aman, pohon-pohon rindang dan perumahan yang nyaman, perkantoran dan pertokoan adalah beberapa perubahan yang dapat dilakukan oleh pemerintah setempat agar warganya memiliki peluang yang lebih banyak untuk berolahraga.
Fakta membuktikan bahwa :
- 72 persen wanita dan 64 persen pria tidak melakukan aktivtias fisik secara teratur.
- Latihan kekuatan termasuk mengangkat beban atau senam akan meningkatkan kekuatan otot, daya tahan dan kepadatan tulang.
- Olahraga 30 menit per hari bisa menurunkan risiko terjadinya penyakit menahun, termasuk kanker payudara. Jika dibarengi dengan pengaturan diet yang tepat, hal tersebut juga bisa membantu menurunkan berat badan.
- Aktivitas fisik sesungguhnya sangat bermanfaat bagi usia lanjut, tetapi 2/3 dari usia lanjut tidak melakukannya.
- Buruknya kebugaran pada masa muda menyebabkan meningkatnya risiko diabetes,hipertensi dan sindroma metabolik sebanyak dua kali lipat.
- Menambah aktivitas fisik sampai beberapa ja setiap minggu menyebabkan berkurangnya risiko kanker payudara pada wanita paska menopause. Meluangkan waktu lebih banyak untuk berolahraga, meskipun yang ringan-ringan saja, akan mendatangkan manfaat yang sangat menguntungkan.
- Studi yang dilakukan selama 20 tahun menyatakan bahwa jika dibandingkan dengan pengaturan diet, maka peningkatan aktivitas fisik lebih bermanfaat dalam mencegah penyakit kardiovaskular.
- Latihan olahraga berpotensi mencegah atau memperbaiki tulang keropos pada wanita paska menopause sebanyak satu persen per tahun. (to/ht/eramuslim)
Wooow
BalasHapusTernyata jalan kaki bnyak manfaatnya. Ayo mulai biasakan jlan kaki
BalasHapusTernyata jalan kaki bnyak manfaatnya. Ayo mulai biasakan jlan kaki
BalasHapusTernyata jalan kaki bnyak manfaatnya. Ayo mulai biasakan jlan kaki
BalasHapus